Puisi Cerita Buat Dien Tamaela

Puisi Cerita Buat Dien Tamaela

amanat dari puisi cerita buat dien tamaela

Daftar Isi

1. amanat dari puisi cerita buat dien tamaela


Minta maaf lebih baik Jngan cari cinta tapi ilmu wajib Makasih banyakk

2. makna puisi hujan badai,dibawa gelombang,cerita buat dien tamaela


maknanya adalah jika kita mempuyai masalah atau pergumulan ...kita tidak perlu takut kita haru menjalaninya dengan penuh saabar dan keyakinan agar semua perkaradan masalah dapa terselesaikan secara aman terkendali

3. makna puisi hujan badai,dibawa gelombang,cerita buat dien tamaela


makna puisi di bawa gelombang "Dalam mengahapi masalah kita tidak boleh berputus asa dan harus selalu ingat kepada Tuhan."
maaf kalo salah

4. puisi tentang cut nyak dien [Soal Ujian Akhir Semester UAS 2015]


cut nyak dien

Suara meriam menggelegar di telingamu

kau berjalan tertatih-tatih menyelamatkan buah hatimu

setelah perjuangan panjang

suamimu kalah dalam medan perang

meninggalkanmu sendiri


Namun semangat juangmu tak pernah surut

telah banyak darah yang mengalir tumpah

Kepala yang terpisah dari tubuhnya


Itu semua demi membela tanah air tercinta

Kau berlari kencang dengan rencong ditanganmu

Walau telah bersimbah darah

kau tetap berjuang


Kini usiamu telah senja

Tulangmu mulai rapuh 

namun semngatmu tak pernah rapuh


Kau Ibu Perbu..

Kepulanganmu kealam yang abadi

memecahkan tangis diseluruh daratan aceh


Jasamu akan selalu teringat dibenakku

Semangat juangmu menghiasi perjuangan rakyat aceh

Kau memang wanita yang tangguh 

Terima kasih ibu perbu..
maaf ya kalau salah
semoga membantu

5. tolong bikinin puisi akrostik dari kata cut nyak dien.


engkau bagaikan bidadari di langit
yg melidungi kami dari penjajahan
walaupun hujan turun
walaupun petir melanda kau tetap membela kami dan jasa muh akan kuh kenang hingga masa ..

6. Cerita lengakap cut nyk dien


Jawaban:

Cut Nyak Dhien (ejaan lama: Tjoet Nja' Dhien, Lampadang, Kerajaan Aceh, 1848 – Sumedang, Jawa Barat, 6 November 1908; dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia dari Aceh yang berjuang melawan Belanda pada masa Perang Aceh. Setelah wilayah VI Mukim diserang, ia mengungsi, sementara suaminya Ibrahim Lamnga bertempur melawan Belanda. Tewasnya Ibrahim Lamnga di Gle Tarum pada tanggal 29 Juni 1878 kemudian menyeret Cut Nyak Dhien lebih jauh dalam perlawanannya terhadap BELANDA

Pada tahun 1880, Cut Nyak Dhien menikah dengan Teuku Umar, setelah sebelumnya ia dijanjikan dapat ikut turun di medan perang jika menerima lamaran tersebut. Dari pernikahan ini Cut Nyak Dhien memiliki seorang anak yang diberi nama Cut Gambang[1]. Setelah pernikahannya dengan Teuku Umar, Cut Nyak Dhien bersama Teuku Umar bertempur bersama melawan Belanda. Namun, pada tanggal 11 Februari 1899 Teuku Umar gugur. Hal ini membuat Cut Nyak Dhien berjuang sendirian di pedalaman Meulaboh bersama pasukan kecilnya. Usia Cut Nyak Dien yang saat itu sudah relatif tua serta kondisi tubuh yang digrogoti berbagai penyakit seperti encok dan rabun membuat satu pasukannya yang bernama Pang Laot melaporkan keberadaannya karena iba.[2][3] Ia akhirnya ditangkap dan dibawa ke Banda Aceh. Di sana ia dirawat dan penyakitnya mulai sembuh. Keberadaan Cut Nyak Dhien yang dianggap masih memberikan pengaruh kuat terhadap perlawanan rakyat Aceh serta hubungannya dengan pejuang Aceh yang belum tertangkap membuatnya kemudian diasingkan ke Sumedang. Cut Nyak Dhien meninggal pada tanggal 6 November 1908 dan dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang. Nama Cut Nyak Dhien kini diabadikan sebagai Bandar Udara Cut Nyak Dhien Nagan Raya di Meulaboh.

SEMOGA BERMANFAAT

7. Ceritakan perjuangan cut nya dien


Perjuangan Cut Nyak Dien - Pahlawan Wanita Aceh Perjuangan Cut Nyak Dien melawan Belanda dan mengusir pemerintah kolonial Belanda dari Tanah Rencong begitu gigih dan tak kenal menyerah. Perjuangan Cut Nyak Dien semakin membuat pemerintah kolonial Belanda kewalahan menghadapinya. Taktik berperangnya memang begitu cerdik. Seorang perempuan yang begitu cerdas, berani, dan penuh kecintaan terhadap Bumi Pertiwi. Kota Aceh adalah salah satu kota yang memiliki banyak sejarah. Salah satu peninggalan sejarahnya adalah Mesjid Baiturrahman. Inilah ikon Aceh, yang menjadi kebanggaan masyarakat Serambi Mekkah, yakni Masjid Baiturrahman. Masjid megah ini selain untuk beribadah umat Islam, masjid ini merupakan bukti dokumentasi konkret tentang awal masuknya Islam ke Aceh yang dibawa oleh pedagang Gujarat. Masjid Baiturrahman menegaskan pula bahwa Aceh itu sebagai Serambi Mekkahnya Indonesia. Masjid ini dibangun pada abad 17, di masa era kesultanan Iskandar Muda. Awalnya, masjid ini adalah masjid kesultanan, tapi seiring meluasnya Islam di Aceh, masjid ini dibuka untuk masyarakat umum. Masjid ini sudah mengalami beberapa perluasan dan renovasi, termasuk menjadi saksi sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, termasuk perjuangan seorang Cut Nyak Dien. Perjuangan Cut Nyak Dien Beliau lahir di Lampadang, Aceh, pada 1850. Ayah dan suaminya merupakan pejuang kemerdekaan. Ketika Belanda menduduki tanah kelahirannya, beliau mengungsi dan berpisah dengan ayah dan suaminya. Perpisahan ini menjadi akhir pertemuan beliau dengan suami tercintanya. Teuku Ibrahim Lamnga, suaminya, gugur dalam pertempuran dengan Belanda di Gletarum, Juni 1878. Cut Nyak Dien tidak menerima penghinaan yang dilakukan pemerintah kolonial Belanda yang pada awalnya menyerang Aceh dan membinasakan tempat ibadah. Kemarahannya terhadap Belanda semakin menjadi saat suami pertamanya, Teuku Cek Ibrahim Lamnga, gugur dalam perang. Selang 2 tahun setelah kematian suaminya, beliau menikah lagi dengan salah seorang pejuang hebat bernama Teuku Umar. Cut Nyak Dien dilamar pejuang Aceh bernama Teuku Umar. Bersama suami keduanya ini, Cut Nyak Dien semakin bersemangat untuk mengusir penjajah Belanda. Guna mempertahankan wilayah dan kemerdekaan, Cut Nyak Dien tak gentar maju berperang melawan Belanda yang memiliki persenjataan canggih. Namun sayang, kisah tragis yang pernah dialaminya kembali terulang. Teuku Umar gugur dalam pertempuran di Meulaboh pada 11 Februari 1899. Setelah suaminya Teuku Umar meninggal, Cut Nyak Dien meneruskan perjuangannya sendirian. Namun, ia tak gusar. Tak kalah mental meski ditinggal suami tercinta yang gugur di medan perang. Cut Nyak Dien terus melakukan gempuran terhadap markas-markas Belanda bersama para pengikutnya. Cut Nyak Dien menjadi orang yang paling dicari oleh Belanda untuk dibunuh karena perjuangannya mengancam keberadaan dan kelangsungan pemerintah kolonial Belanda di bumi Serambi Mekkah. Namun, perjuangan Cut Nyak Dien dikhianati oleh anak buahnya, Pang Lot, yang memberi tahu Belanda tempat persembunyian Cut Nyak Dien. Cut Nyak Dien yang ketika itu telah tua dan buta karena matanya mengalami kerabunan akut, tidak bisa menghindar lebih jauh dari serangan Belanda yang tiba-tiba. Ia akhirnya ditangkap dan dibawa ke Banda Aceh. Kemudian, diasingkan ke Sumedang, Jawa Barat. Perjuangan Cut Nyak Dien mesti terhenti karena ia ditahan di Sumedang. Di dalam tahanan, ia dijuluki sebagai Ibu Perbu sebab Cut Nyak Dien begitu paham dengan ajaran agama. Seorang ulama bernama Ilyas yang juga ditahan memberinya julukan tersebut. Pada 6 November 1906, perjuangan Cut Nyak Dien benar-benar berakhir dengan kepulangannya kepada Sang Pencipta. Ia dimakamkan di Sumedang dan makamnya baru ditemukan pada 1959 atas perintah gubernur Aceh bernama Ali Hasan. Pencarian makan Cut Nyak Dien berdasarkan atas data yang ditemukan di Belanda. Berkat semangat pantang menyerahnya, beliau dinobatkan sebagai pahlawan nasional dengan SK Presiden RI No. 106 Tahun 1964 pada tanggal 2 Mei 1964. Perjuangan Cut Nyak Dien dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia, menginspirasi sutradara Eros Djarot untuk mengabadikannya dalam sebuah film pada 1988. Christine Hakim didaulat menjadi aktor yang memerankan Cut Nyak Dien. Film Tjoet Nja' Dhien mendapat penghargaan Piala Citra sebagai kategori film terbaik dan film ini menjadi film pertama produksi Indonesia yang diputar di Festival Film Cannes. Perjuangan Cut Nyak Dien tak berhenti dengan kematiannya. Perjuangan pahlawan bangsa ini akan terus tumbuh, hidup, dan abadi, dalam jiwa bangsa Indonesia, khususnya rakyat Aceh
saya sudah menulis banyak sekali jadi kasih kami poin yang banyak ya.dan ucapin terimakasih

Perjuangan Cut Nyak Dien melawan Belanda dan mengusir pemerintah kolonial Belanda dari Tanah Rencong begitu gigih dan tak kenal menyerah. Perjuangan Cut Nyak Dien semakin membuat pemerintah kolonial Belanda kewalahan menghadapinya. Taktik berperangnya memang begitu cerdik. Seorang perempuan yang begitu cerdas, berani, dan penuh kecintaan terhadap Bumi Pertiwi.

Kota Aceh adalah salah satu kota yang memiliki banyak sejarah. Salah satu peninggalan sejarahnya adalah Mesjid Baiturrahman. Inilah ikon Aceh, yang menjadi kebanggaan masyarakat Serambi Mekkah, yakni Masjid Baiturrahman.

Masjid megah ini selain untuk beribadah umat Islam, masjid ini merupakan bukti dokumentasi konkret tentang awal masuknya Islam ke Aceh yang dibawa oleh pedagang Gujarat. Masjid Baiturrahman menegaskan pula bahwa Aceh itu sebagai Serambi Mekkahnya Indonesia.

Masjid ini dibangun pada abad 17, di masa era kesultanan Iskandar Muda. Awalnya, masjid ini adalah masjid kesultanan, tapi seiring meluasnya Islam di Aceh, masjid ini dibuka untuk masyarakat umum. Masjid ini sudah mengalami beberapa perluasan dan renovasi, termasuk menjadi saksi sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, termasuk perjuangan seorang Cut Nyak Dien.

Perjuangan Cut Nyak Dien

Beliau lahir di Lampadang, Aceh, pada 1850. Ayah dan suaminya merupakan pejuang kemerdekaan. Ketika Belanda menduduki tanah kelahirannya, beliau mengungsi dan berpisah dengan ayah dan suaminya. Perpisahan ini menjadi akhir pertemuan beliau dengan suami tercintanya. Teuku Ibrahim Lamnga, suaminya, gugur dalam pertempuran dengan Belanda di Gletarum, Juni 1878.

Cut Nyak Dien tidak menerima penghinaan yang dilakukan pemerintah kolonial Belanda yang pada awalnya menyerang Aceh dan membinasakan tempat ibadah. Kemarahannya terhadap Belanda semakin menjadi saat suami pertamanya, Teuku Cek Ibrahim Lamnga, gugur dalam perang.

Selang 2 tahun setelah kematian suaminya, beliau menikah lagi dengan salah seorang pejuang hebat bernama Teuku Umar. Cut Nyak Dien dilamar pejuang Aceh bernama Teuku Umar. Bersama suami keduanya ini, Cut Nyak Dien semakin bersemangat untuk mengusir penjajah Belanda. Guna mempertahankan wilayah dan kemerdekaan, Cut Nyak Dien tak gentar maju berperang melawan Belanda yang memiliki persenjataan canggih.

Namun sayang, kisah tragis yang pernah dialaminya kembali terulang. Teuku Umar gugur dalam pertempuran di Meulaboh pada 11 Februari 1899. Setelah suaminya Teuku Umar meninggal, Cut Nyak Dien meneruskan perjuangannya sendirian. Namun, ia tak gusar. Tak kalah mental meski ditinggal suami tercinta yang gugur di medan perang. Cut Nyak Dien terus melakukan gempuran terhadap markas-markas Belanda bersama para pengikutnya.

Cut Nyak Dien menjadi orang yang paling dicari oleh Belanda untuk dibunuh karena perjuangannya mengancam keberadaan dan kelangsungan pemerintah kolonial Belanda di bumi Serambi Mekkah. Namun, perjuangan Cut Nyak Dien dikhianati oleh anak buahnya, Pang Lot, yang memberi tahu Belanda tempat persembunyian Cut Nyak Dien.

Cut Nyak Dien yang ketika itu telah tua dan buta karena matanya mengalami kerabunan akut, tidak bisa menghindar lebih jauh dari serangan Belanda yang tiba-tiba. Ia akhirnya ditangkap dan dibawa ke Banda Aceh. Kemudian, diasingkan ke Sumedang, Jawa Barat. Perjuangan Cut Nyak Dien mesti terhenti karena ia ditahan di Sumedang.

Di dalam tahanan, ia dijuluki sebagai Ibu Perbu sebab Cut Nyak Dien begitu paham dengan ajaran agama. Seorang ulama bernama Ilyas yang juga ditahan memberinya julukan tersebut.

Pada 6 November 1906, perjuangan Cut Nyak Dien benar-benar berakhir dengan kepulangannya kepada Sang Pencipta. Ia dimakamkan di Sumedang dan makamnya baru ditemukan pada 1959 atas perintah gubernur Aceh bernama Ali Hasan.

Pencarian makan Cut Nyak Dien berdasarkan atas data yang ditemukan di Belanda. Berkat semangat pantang menyerahnya, beliau dinobatkan sebagai pahlawan nasional dengan SK Presiden RI No. 106 Tahun 1964 pada tanggal 2 Mei 1964.

Perjuangan Cut Nyak Dien dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia, menginspirasi sutradara Eros Djarot untuk mengabadikannya dalam sebuah film pada 1988. Christine Hakim didaulat menjadi aktor yang memerankan Cut Nyak Dien. Film Tjoet Nja' Dhien mendapat penghargaan Piala Citra sebagai kategori film terbaik dan film ini menjadi film pertama produksi Indonesia yang diputar di Festival Film Cannes.

Perjuangan Cut Nyak Dien tak berhenti dengan kematiannya. Perjuangan pahlawan bangsa ini akan terus tumbuh, hidup, dan abadi, dalam jiwa bangsa Indonesia, khususnya rakyat Aceh.

8. apa judul cerita cut nyak Dien


Cut Nyak Dhien (ejaan lama: Tjoet Nja' Dhien, Lampadang, Kerajaan Aceh, 1848 – Sumedang, Jawa Barat, 6 November 1908; dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia dari Aceh yang berjuang melawan Belanda pada masa Perang Aceh. Setelah wilayah VI Mukim diserang, ia mengungsi, sementara suaminya Ibrahim Lamnga bertempur melawan Belanda. Ibrahim Lamnga tewas di Gle Tarum pada tanggal 29 Juni 1878 yang menyebabkan Cut Nyak Dhien sangat marah dan bersumpah hendak menghancurkan Belanda.

Teuku Umar, salah satu tokoh yang melawan Belanda melamar Cut Nyak Dhien. Pada awalnya Cut Nyak Dhien menolak, tetapi karena Teuku Umar memperbolehkannya ikut dalam medan perang, Cut Nyak Dhien setuju untuk menikah dengannya pada tahun 1880. Mereka dikaruniai anak yang diberi nama Cut Gambang.[1] Setelah pernikahannya dengan Teuku Umar, Cut Nyak Dhien bersama Teuku Umar bertempur bersama melawan Belanda. Namun, Teuku Umar gugur saat menyerang Meulaboh pada tanggal 11 Februari 1899, sehingga ia berjuang sendirian di pedalaman Meulaboh bersama pasukan kecilnya. Cut Nyak Dien saat itu sudah tua dan memiliki penyakit encok dan rabun, sehingga satu pasukannya yang bernama Pang Laot melaporkan keberadaannya karena iba.[2][3] Ia akhirnya ditangkap dan dibawa ke Banda Aceh. Di sana ia dirawat dan penyakitnya mulai sembuh. Namun, keberadaannya menambah semangat perlawanan rakyat Aceh. Ia juga masih berhubungan dengan pejuang Aceh yang belum tertangkap. Akibatnya, Dhien dibuang ke Sumedang. Tjoet Nyak Dhien meninggal pada tanggal 6 November 1908 dan dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang. Nama Cut Nyak Dhien kini diabadikan sebagai Bandar Udara Cut Nyak Dhien Nagan Raya di Meulaboh.

9. contoh puisi tentang cut nyak dien


Puisi Pahlawan Cut Nyak Dhien
Karya: Vio Ratnasari

Suara meriam menggelegar di telingamukau berjalan tertatih-tatih menyelamatkan buah hatimusetelah perjuangan panjangsuamimu
kalah dalam medan perang
meninggalkanmu sendiri Namun semangat juangmu tak pernah surut
telah banyak darah yang mengalir
tumpahKepala yang terpisah dari tubuhnya Itu semua demi
membela tanah air tercinta Kau berlari
kencang dengan rencong
ditangan mu Walau
telah bersimbah
darahkau tetap berjuang Kini usiamu
telah senja Tulangmu
mulai rapuh namun semngatmu tak pernah rapuhKau Ibu Perbu..
Kepulanganmu
kealam yang abadi memecahkan tangis
diseluruh daratan acehJasamu akan selalu teringat dibenakku Semangat
juangmu menghiasi
perjuangan rakyat acehKau memang
wanita yang tangguh
Terima kasih ibu perbu..

10. tokoh pembantu Cut Nyak Dien dalam film Cut Nyak Dien??​


Jawaban:

Pameran utama film cut nyak dhien:

Christine hakim sebagai cut nyak Dien dan pameran pembantuSlamet rahardjo sebagai Teuku umar

Saran: Semoga Membantu Jangan Lupa Ikuti Dan Sukai Halaman Saya Utamakan Terima Kasih...


11. Tolong ceritakan alur novel silent love by dien ilmi ?


Maju dan Mundur atau biasa disebut alur campuran    #kalau gak salah    alur novelnya sepertinya alur maju



12. Resolution dari film cut nyak dien atau cerita cut nyak dien apa ya kak? mohon bantuannya 20 point, fast ya kak terima kasih​


Jawaban:

Cerita atau film "Cut Nyak Dien" menceritakan tentang seorang pahlawan nasional Indonesia yang berjuang dalam perang melawan penjajah Belanda pada abad ke-19. Cut Nyak Dien adalah seorang pejuang dari Aceh yang berperan penting dalam perang melawan kolonialisme Belanda.

Pada dasarnya, cerita ini mengisahkan perjuangan Cut Nyak Dien dalam memimpin pasukan Aceh melawan penjajah, serta dedikasinya dalam membela tanah airnya. Cerita ini juga melibatkan unsur cinta dan keluarga, karena Cut Nyak Dien adalah istri dari Teuku Umar, seorang pejuang lainnya.

"Resolution" dalam cerita ini adalah bagaimana perjuangan dan pengorbanan Cut Nyak Dien serta pasukannya akhirnya memainkan peran penting dalam perlawanan melawan penjajah Belanda. Kehidupan dan perjuangan beliau diabadikan sebagai simbol perlawanan dan semangat nasionalisme Indonesia.


13. contoh puisi tentang cut nyak dien


Cut Nyak Dhien
Karya: Vio Ratnasari


Suara meriam menggelegar di telingamu

kau berjalan tertatih-tatih menyelamatkan buah hatimu

setelah perjuangan panjang

suamimu kalah dalam medan perang

meninggalkanmu sendiri


Namun semangat juangmu tak pernah surut

telah banyak darah yang mengalir tumpah

Kepala yang terpisah dari tubuhnya


Itu semua demi membela tanah air tercinta

Kau berlari kencang dengan rencong ditanganmu

Walau telah bersimbah darah

kau tetap berjuang


Kini usiamu telah senja

Tulangmu mulai rapuh 

namun semngatmu tak pernah rapuh


Kau Ibu Perbu..

Kepulanganmu kealam yang abadi

memecahkan tangis diseluruh daratan aceh


Jasamu akan selalu teringat dibenakku

Semangat juangmu menghiasi perjuangan rakyat aceh

Kau memang wanita yang tangguh 

Terima kasih ibu perbu..


14. Rinkasan cerita novel silent love karya dien ilmi


WTF! Kembali saya membaca sampah. Bagaimana bisa buku sejelek ini dicetak? Dunia remaja boleh saja dipenuhi cinta-cintaan dan ke-klise-annya, namun tak senorak ini juga kali. Kisah yang sangat tak menginspirasi. Tentang anak kuliahan dengan problematika pacaran yang benar-benar aduh, tak bagus ditiru. Kutemukan banyak typo, kurasa lebih dari 50 kata, sesuatu yang mengerikan karena bahkan buku setipis 140 halaman. Entah bagaimana bisa lolos edit, kulihat tak ada proofreader-nya. Kutemukan banyak kata tak baku yang tak pada tempatnya. Kutemukan banyak keganjilan logika. Ini buku ketiga dari terbitan Euthenia, ketiganya kukasih rating busuk.
Dengan embel-embel Romance Story buku ini bahkan tak terdengar romantis, menurut saya. Lebih ke norak. Seperti yang tercantum di judul – Silent Love, kisah ini tentang seorang pemuda yang mencintai teman kuliahnya diam-diam. Cinta buta, cinta bodoh. Sampai heran ada pemuda sebodoh itu, bahkan di dunia fiksi sekalipun tetap tak masuk akal. Semua sudah buruk sedari prolog, kenapa? Sebuah prolog mengungkap akhir kisah! Entah apa yang ada di benak Penulis mencantumkan eksekusi ending di depan.
Prolog itu berisi sepasang muda-mudi di pantai Sanur di kala matahari terbit. Mereka mengikatkan diri dalam cinta – secara harfiah dengan pelukan, setelah lama tak bertemu. Well, Dirga – si cowok bodoh itu dan Yisha – si cewek ga jelas itu diungkapkan bersatu ketika bahkan saya belum membuka bab satu-pun. Gila!
Terdiri dari lima belas bab yang pendek-pendek, diceritakan Yisha, seorang mahasiswi di kota Surabaya jadian dengan cowok playboy, Romi. Dalam cerita ini jangan berharap bertemu dengan seorang kere, anak kos dengan kebingungan makan di akhir bulan, tak ada keakraban dengan mie instan. Romi jelas digambarkan anak orang kaya, punya mobil dan di otaknya hanya masalah pacaran. Tak beda dengan Yisha, cewek berpunya tentunya, karena digambarkan tinggal di Perumahan elit. Sampai di sini tentu saja, cerita ini SANGAT Sinetron. Saya tetap melanjutkan baca ya karena saya sudah memulai, dan harus dituntaskan.
Yisha punya teman sejati, Andin tempat curhatnya. Dan Dirga, cowok pendiam yang jadi tokoh utama buku ini. Ada cinta dalam persahabatan. Sayang, Yisha keburu ditembak Romi sehingga Dirga patah hati. Entah logikanya di mana. Dirga beberapa kali memergoki Romi jalan sama cewek lain, diberitahukan kepada Yisha, namun dia tak percaya. Hello, kalian kan berteman masak tak percaya? Setidaknya cek and ricek dulu baru ambil keputusan. Andin juga sudah berusaha kasih tahu. Namun yah, Yisha kan emang cewek ga jelas padahal dia tahu sejarah Romi. Sampai akhirnya dengan mata sendiri memergoki Romi jalan sama Ayunda.
Kebodohan tidak sampai di sini. Ayunda juga karakter dungu, tahu Romi playboy jalan sama Yisha eh saat diputus malah dendam. Laki-laki, dunia seakan hanya terdiri hitungan jari. Kisah makin tak jelas ketika Dirga yang hatinya hancur drop out kuliah, dirinya tak kuat melihat pujaan hatinya jalan dengan orang lain, bahagia dengan orang lain. Seperti yang kubilang, jelas ini bukan cerita inspirasi yang baik. Kuliah cabut gara-gara cewek? Cemen sekali! Di dunia sana, banyak orang untuk sekolah saja harus banting tulang. Harus sambil kerja, peras keringat demi pendidikan. Ini dengan entengnya malah melepas. Dunia ini keras bung. Walau setting-nya dunia kampus, kalian tak akan menemukan satu kata-pun yang menyebut mata kuliah. Tak ada kepanikan untuk sidang, tak ada pemikiran bagaimana pemecahan masalah belajar.
Dirga kabur ke Bali, tanah impian! Membantu kerja usaha pamannya usaha katering. Dalam pelarian itu, dirinya berkenalan dengan Luna, karakter bodoh lainnya. Berjalannya waktu Luna meng-klaim Dirga adalah tunangannya. Setelah diputus pacarnya dia menginginkan seorang yang lebih serius. Katanya, Luna adalah cewek cantik yang ibaratnya tinggal tunjuk cowok untuk jadi kekasih, nyatanya malah terjebak dengan keklisean. Bayangkan! Seorang cewek penuh gaya, mencoba mencium cowok yang bahkan terang-terangan menolaknya. Karena ini kisah antara Dirga dan Yisha, tentu saja cinta Luna bertepuk sebelah tangan. Dirga juga dikisahkan sudah sukses dengan usahanya, sudah membuka cabang di empat kota. Hebat! Sukses itu seperti membalik telapak tangan. Tak lulus kuliah, jadi buruh ketering pamannya dan ta-daaa! Beruang.
Sementara, Yisha mulai menemukan kenalan baru bernama Hilal. Ini mungkin satu-satunya karakter yang agak benar. Walau memberi harap kepada cewek tetap saja tak benar. Mereka dekat, sampai mulai ada rasa dalam diri Yisha. Sayangnya dalam sebuah adegan yang tak romantis, saat Hilal memintanya menemani ke toko emas untuk beli cincin kawin. Yisha yang mulai salting, karena akan dikira akan ditembak eh ternyata Hilal sudah punya kekasih bernama Leonita. Sehingga Yisha tetap jomblo.
Meski berjuta waktu terlampaui tanpamu, aku tak pernah jemu menunggumu. Penat akan hidup, Yisha berlibur.

15. minta jawabannya ya:) puisi akrostik dengan kata "cut nyak dien" mksh:)


cukup untuk sesuatu yang tidak pasti

untuk apa termenung dalam kesedihan

tak penting renungan hati



namun jika tak kutemukan seseorang untuk dicintai

yakin ku akan bahagia suatu saat nanti

aku bukan orang yg tidak memiliki masa depan

ku hanya orang yg sedang dalam proses pencarian jati diri



dulu semua bilang seorang kekasih yang terpenting

ingin rasanya jadi seperti mereka

entah bagaimana yang harus ku lakukan

nunggu dan menunggu itu yang terbaik

16. lks kelas 7 hal 22 cerita cut nyak dien di bahasakn ke tembug linga dan tembug andhalan


Jawaban:

lololo saya ndak tau

Penjelasan:

heeeeeeh


17. Nilai yg terkandung dalam cerita sejarah cut nyak Dien


Jawaban:

1. pantang menyerah

2. berani mati

3. ikhlas berjuang demi kemerdekaan

4. menentang penjajahan

5. sholehah dan taat agama

6. jiwa kepemimpinan

7. cerdas dan penuh strategi

8. tegas dan tangkas

9. memiliki semangat yang setara dengan laki-laki

10. mengutamakan kepentingan negara perjuangan melebihi kepentingan pribadi

Penjelasan:

semoga membantu


18. ceritakan perang cut nyak Dien dengan singkat​


Jawaban:

Perang Aceh merupakan salah satu perang terlama yang dihadapi oleh pemerintah kolonial Belanda dalam sejarah pendudukannya di Nusantara.

Perang di bumi Serambi Mekah yang berlangsung dari tahun 1873 hingga 1910 ini terbagi dalam empat fase.

Perang Aceh terjadi karena ambisi Belanda yang ingin menguasai seluruh wilayah Nusantara pada abad ke-19 Masehi.

Penjelasan:

maaf kalau salah

semoga membantu jadikan jawaban terbaik ya


19. tokoh dari cerita kepahlawanan cut nyak Dien​


Jawaban:

Pahlawan Nasional Indonesia dari Aceh yang berjuang melawan Belanda pada masa Perang Aceh.

Penjelasan:

Maaf kalo salah


20. Cerita singkat Cut nyak Dien dalam bahasa inggris


ut Nyak DhienCut Nyak DhienorTjoet Nja' Dhien(1848,Lampadang– November 6, 1908,Sumedang)[1]was a leader of theAcehneseguerrilla forces during theAceh War. Following the death of her husbandTeuku Umar, she led guerrilla actions against the Dutch for 25 years. She wasposthumouslyawarded the title ofNational Hero of Indonesiaon May 2, 1964 by the Indonesian government.[2]Cut Nyak DhienCut Nyak Dhien, depicted on a 1998 series 10,000rupiahbanknoteBorn1848Lampadang,Aceh SultanateDied6 November 1908 (aged 59–60)Soemedang,Dutch East IndiesKnown forNational HeroineSpouse(s)Ibrahim Lamnga,Teuku UmarChildrenCut GambangEarly lifeCut Nyak Dhien was born into an Islamic aristocratic family inAceh Besarin VI mukim district in 1848. Her father, Teuku Nanta Setia, was a member of the ruling Ulèë Balang aristocratic class in VI mukim, and her mother was also from an aristocrat family. She was educated in religion and household matters. She was renowned for her beauty, and many men proposed to her until her parents arranged for her marriage to Teuku Cek Ibrahim Lamnga, the son of an aristocratic family, when she was twelve.Aceh WarCut Nyak Dhien after being captured by Dutch East Indies officialsOn 26 March 1873, the Dutch declared war on Aceh, beginning theAceh War. During the first part of this war, theFirst Aceh Expedition, Aceh was led by Panglima Polem and SultanAlauddin Mahmud Syah II. The Dutch army sent 3,000 soldiers led byJohan Harmen Rudolf Köhlerto take the Sultan's palace. The Sultan, however, received military aid from Italy and theUnited Kingdom, and the Aceh army was rapidly modernized and enlarged from 10,000 to 100,000 soldiers. Dutch forces were successfully pushed back, andKöhler died in action.Teuku Umar, c. 1890In November 1873, during theSecond Aceh Expeditionthe Dutch successfully captured VI mukim in 1873, followed by the Sultan's Palace in 1874. In 1875, Cut Nyak Dhien and her baby, along with other mothers, wereevacuated to a safer location while her husband Ibrahim Lamnga fought to reclaim VI mukim.Teuku Ibrahim Lamnga died in action in Gle Tarum on June 29, 1878. Upon hearing this, Cut Nyak Dhien sworerevenge against the Dutch.Some time after the death of her husband, an Acehnese heroTeuku Umarproposed to her. Although she rejected him at first, she accepted his proposal when Umar allowed her to fight, and they were married in 1880. Thisgreatly boosted the morale of Aceh armies in their fight against theKaphé Blanda,or Dutch infidel. Teuku Umar and Cut Nyak Dhien had a daughter together named Cut Gambang. Dhien was very determined to stay in the war so took her daughter in with her.The war continued, and the Acehnese declared a holy waragainst the Dutch, engaging in guerrilla warfare and attacking with traps and ambushes. Undersupplied, TeukuUmarsurrenderedto Dutch forces on September 30, 1893along with 250 of his men. The Dutch army welcomed him and appointed him as a commander, giving him the title ofTeuku Umar Johan Pahlawan.However, Teuku Umar secretly planned to betray the Dutch. Two years later Teuku Umar set out to assault Aceh, but instead departed with his troops, heavy equipment, weapons, andammunition, using these supplies to help the Acehnese. This is recorded in Dutch history as "Het verraad van Teukoe Oemar" (the treason of Teuku Umar).Stamp of Indonesia, 2008Cut Nyak Dhien featured on the10,000-rupiah banknote.Teuku Umar and Dhien kept resisting the Dutch with their new equipment until the Dutch sent the Maréchaussée. The Acehnese found these troops extremely difficult to resist and many people were killed.The Dutch generalJohannes Benedictus van Heutsztook advantage of the condition and sent a spy to Aceh. Teuku Umar was killed during battle when the Dutch launched a surprise attack on him in Meulaboh. When CutGambang cried over his death, Cut Nyak Dhien reportedlyslapped her and then she hugged her and said:"As Acehnese women, we may not shed tears for those who have been martyred."After her husband died, Cut Nyak Dhien continued to resist the Dutch with her small army until its destruction in 1901, as the Dutch adapted their tactics to the situation in Aceh. Furthermore, Cut Nyak Dhien suffered from nearsightedness and arthritis as she got older. The number of her troops kept decreasing and theysuffered from a lack of supplies.One of her men, Pang Laot, told the Dutch the location of her headquarters in Beutong Le Sageu. The Dutch assaulted, catching Dhien and her troops by surprise. Despite desperately fighting back, Dhien was captured, but her daughter Cut Gambang escaped and continued theresistance.Later life and deathDhien was brought toBanda Acehand her myopia and arthritis slowly healed. She was sent into exile toSumedang,West Javabecause the Dutch were afraid she would mobilize the resistance of Aceh people. In May 2, 1964 she was posthumously proclaimed a National Hero by PresidentSoekarno.

21. makna puisi hujan badai,dibawa gelombang,cerita buat dien tamaela


TENTANG PATTIRAJAWANE
Dien Tamaela yang bernama lengkap Leonardine Hendriette Tamaela. Dia putri pertama pasangan dr Lodwijk Tamaela dan Mien Jacomina Pattiradjawane lahir di Palembang, 27 Desember 1923. Dien mempunyai seorang adik dikenal dengan nama Dee, seorang dokter anak yang masih hidup di Menteng Jakarta Pusat dalam usia 83 tahun bernama Lebrin Agustien Tamaela, yang lahir di Malang, 21 Agustus 1926. Ayah dari Dien dan Dee adalah dr Lodwijk Tamaela, pria kelahiran Ambon, 4 Maret 1896. Sang dokter meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan lalulintas di Mojokerto, 27 Juli 1938. Nama ruas jalan dari Tugu Trikora menuju Batugantung Ambon adalah nama dari dokter yang diabadikan. Ibunda Dien dan Dee yakni Mien Jacomina Pattiradjawane lahir di Ambon, 8 September 1897. Sejak sang suami meninggal tahun 1938, Waktu itu Dien berusia 15 tahun dan Dee baru 12 tahun Hanya Mien yang mengasuh kedua putrinya..
Mien hidup di Jakarta dalam usia yang panjang. Dia baru menghembuskan nafas terakhir di Jakarta, 28 Oktober 1996 dalam usia 99 tahun. Dien Tamaela sempat belajar di MULO Jakarta. Namun sampai kelas dua, dia pindah ke Sekolah Guru Taman Kanak-Kanak. Nahas sebab pada tahun 1942, Jepang mulai menguasai Jakarta sehingga sekolah-sekolah ditutup. Dien pun putus sekolah. Tapi Dien melamar kerja di kantor pemerintah Jepang, dan diterima sebagai tenaga administrasi sampai Indonesia merdeka. Setelah Jepang angkat kaki, tentara NICA ada di mana-mana. Dien masuk dalam kelompok penyanyi. Lagu-lagu dan pantun antara lain ditulis oleh seniman Buce Tahalele. Sementara Dee, adik kandung Dien yang hidup membujang di Apartemen Eksekutif Menteng, lebih beruntung ketimbang kakaknya. Dee mendapat kesempatan kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan lulus tahun 1956. Dia memilih menjadi dokter anak dan bekerja sampai pensiun. Dee pernah bertugas di RSU Kudamati Ambon tahun 1957-1960.

TENTANG “POHON PALA”
Puisi Cerita Buat Dien Tamaela menyimpan banyak cerita. Salah satunya dalam puisi tersebut adalah kisah tentang pohon pala. Chairil memang tidak pernah menjelajahi kebun pala karena penyair tidak pernah menginjakkan kaki ke Maluku. Namun puisinya telah mengabadikan pala secara utuh dan penuh daya magis. Dalam Puisi tersebut, Pertama kali muncul pala pada bait keempat dan tercatat tiga kali terdapat kata pala.

Beta Pattiradjawane, menjaga hutan pala
Beta api di pantai. Siapa mendekat
Tiga kali menyebut beta punya nama.

Kedua, penyair memunculkan pala pada bait kelima.
Dalam sunyi malam ganggang menari
Menurut beta punya tifa,
Pohon pala, badan perawan jadi
Hidup sampai pagi tiba

Pala kembali ditampilkan pada bait ketujuh.
Awas jangan bikin beta marah
Beta bikin pala mati, gadis kaku
Beta kirim datu-datu!

Negeri rempah-rempah itulah sebutan dari Maluku, the Spice Islands, kota yang begitu identik dengan cengkih dan pala. Dalam lazimnya penyebutan orang menyebut cengkih barulah pala. Dalam konteks cengkih memang lebih dominan di Maluku, karena Pohon cengkih lebih banyak dan gampang ditemukan di pulau ketimbang pala. Tapi dalam puisi Chairil, dia tidak menggunakan simbolisme cengkih melainkan pala. Hutan pala, pohon pala, dan pala. Namun simbolisme pala tidak muncul begitu saja. Tetapi, sebagai penyair memiliki kemerdekaan kreatif untuk memunculkan apapun.

TENTANG PERKENALAN CHAIRIL DAN DIEN TAMAELA
Seseorang telah bercerita kepada media tentang Chairil Anwar dan Dien Tamaela Semasa muda dia adalah Tokoh masyarakat Maluku Des Alwi (82), , Des berkawan dengan dua tokoh tersebut. Perjumpaan mereka bermula dari rumah Sutan Syahrir di Jalan Damrin Jakarta, yang kini menjadi Jalan Latuharhary.
Des Merupakan saudara angkat Sutan Syahrir, Des datang dari Bandaneira dan tinggal di rumah Sutan Syahrir. Di rumah itulah, Des berjumpa dengan Chairil. Sebagai sesama orang Padang, Ibunda Chairil yakni Saleha, punya hubungan kerabat dengan Bung Kecil, julukan Sutan Syahrir. Sebab itu Des dan Chairil ditempatkan pada satu kamar yang sama. “Beta satu kamar dengan Nini. Chairil itu disapa Nini. Katong dua tidur sama-sama,” kenang Des.
Di kamar itulah, dua sahabat ini sering terlibat diskusi. Chairil sangat berminat pada kisah-kisah tentang Maluku. Des mengaku selalu bercerita tentang Bandaneira, tentang perkebunan pala, serta juga tentang hal-hal gaib. “Beta cerita tentang orang-orang alus (makluk halus) dan Nini antusias sekali. Tidak heran puisi Cerita Buat Dien Tamaela menjadi seperti itu,” kata Des. Sedangkan perkenalan dengan Dien juga terjadi karena rumah keluarga dr Tamaela memang tidak jauh dari rumah Sutan Syahrir.

22. puisi tentang cut nyak dien ?


Oh... Cut Nyak Dien perjuangan mu begitu panjang membela tanah air
Engkau membela negaramu dengan iklas
Tetapi... Pangalima Pang Laot berkhianat
Ia menunjukan tempat persembunyian mu kepada belanda
Kini markasmu telah dikepung oleh belanda...
Dan engkau tertangkap....

23. Busana yang mencerminkan zaman tertentu dari suatu masa. Busana ini biasa digunakan dalam pertunjukan cerita-cerita seperti Pangeran Diponegoro, Cut Nyak Dien, dan lain- lain. Dari pernyataan tersebut merupakan jenis busana​


Jawaban:

baju adat daerah setempat


24. menceritakan Cut Nyak Dien dari lahir hingga wafatbismillah semoga dijawab​


Cut Nyak Dhien (ejaan lama: Tjoet Nja' Dhien, Lampadang, Kerajaan Aceh, 1848 – Sumedang, Jawa Barat, 6 November 1908;[1] dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia dari Aceh yang berjuang melawan Belanda pada masa Perang Aceh. Setelah wilayah VI Mukim diserang, ia mengungsi, sementara suaminya Ibrahim Lamnga bertempur melawan Belanda. Tewasnya Ibrahim Lamnga di Gle Tarum pada tanggal 29 Juni 1878 kemudian menyeret Cut Nyak Dhien lebih jauh dalam perlawanannya terhadap Belanda.

Cut Nyak Dhien

Tjoet Nya' Dhien.jpg

Cut Nyak Dhien

Lahir

1848

Kesultanan Aceh Lampadang, Kesultanan Aceh

Meninggal

6 November 1908 (1848 – 1908; umur 59–60 tahun)

Belanda Sumedang, Hindia Belanda

Sebab meninggal

Meninggal karena sakit-sakitan setelah diasingkan oleh Belanda.

Tempat pemakaman

Komplek Makam Cut Nyak Dhien, Sumedang, Jawa Barat

6°51′47.7″S 107°54′59.1″E

Nama lain

Ibu Perbu / Ibu Ratu / Ibu Suci (Sumedang)

Dikenal atas

Pahlawan Nasional Indonesia

Gerakan politik

Perang Aceh dengan Belanda

Lawan politik

Belanda Belanda

Suami/istri

Ibrahim Lamnga,

Teuku Umar

Anak

Cut Gambang

Orang tua

Teuku Nanta Seutia

Kerabat

Teuku Mayet Ditiro (Menantu)

Keluarga

Teuku Rayut (Saudara Kandung)

Pada tahun 1880, Cut Nyak Dhien menikah dengan Teuku Umar, setelah sebelumnya ia dijanjikan dapat ikut turun di medan perang jika menerima lamaran tersebut. Dari pernikahan ini Cut Nyak Dhien memiliki seorang anak yang diberi nama Cut Gambang.[2] Setelah pernikahannya dengan Teuku Umar, Cut Nyak Dhien bersama Teuku Umar bertempur bersama melawan Belanda. Namun, pada tanggal 11 Februari 1899 Teuku Umar gugur. Hal ini membuat Cut Nyak Dhien berjuang sendirian di pedalaman Meulaboh bersama pasukan kecilnya. Usia Cut Nyak Dien yang saat itu sudah relatif tua serta kondisi tubuh yang digrogoti berbagai penyakit seperti encok dan rabun membuat satu pasukannya yang bernama Pang Laot melaporkan keberadaannya karena iba.[3][4] Ia akhirnya ditangkap dan dibawa ke Banda Aceh. Di sana ia dirawat dan penyakitnya mulai sembuh. Keberadaan Cut Nyak Dhien yang dianggap masih memberikan pengaruh kuat terhadap perlawanan rakyat Aceh serta hubungannya dengan pejuang Aceh yang belum tertangkap membuatnya kemudian diasingkan ke Sumedang. Cut Nyak Dhien meninggal pada tanggal 6 November 1908 dan dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang. Nama Cut Nyak Dhien kini diabadikan sebagai Bandar Udara Cut Nyak Dhien Nagan Raya di Meulaboh.

oe


25. BANTU YAA,,,, TAHUN BERAPA PUISI CERITA BUAT DIEN TAMELA DI BUAT??


Umur Dien Tamela hanya 24 tahun

kemungkinan puisi itu dibuat pada tahun 1932-1935

26. tema,nada,rasa dan amanat dari puisi cerita buat dien tamaela (tolong dijawab terima kasih)


apreasisasi saja lol lol

27. puisi tentang cut nyak dien ?


Oh... Cut Nyak Dien perjuangan mu begitu panjang membela tanah air
Engkau membela negaramu dengan iklas
Tetapi... Pangalima Pang Laot berkhianat
Ia menunjukan tempat persembunyian mu kepada belanda
Kini markasmu telah dikepung oleh belanda...
Dan engkau tertangkap....

28. cerita singkat tentang Cut Nyak Dien


Cut nyak dien adalah seorang sosok pahlawan wanita dari aceh barat yang mendapat julukan srikandi Indonesia. Cut nyak dien anak dari teuku nan setia. Sedangkan ibunya anak bangsawan dari lampar. Kakaknya bernama teuku rakyat. Cut nyak dien dilahirkan tahun 1848. MELETUSNYA PERANG ACEH MULAI TANGGAL 4 JUNI 1873 Suami cut nyak dien yang pertama adalah teuku Ibrahim dari lamnga, anak dari teuku abas. Dan dikarunia anak perempuan kemudian di beri nama cut gambang. Suami cut nyak dien ditembak oleh belanda. Cut nyak dien menikah lagi dengan panglima perangnya bernama teuku umar. Teuku umar juga tertembak belanda pada tanggal 11 februari 1899 di ujung kala malaboh. Pada tanggal 6 november 1905 cut nyak dien tertangkap oleh belanda. Pada saat itu mata cut nyak dien dalam keadaan tidak bias melihat (buta). Pada tanggal 11 desember 1906 dibuang ke seumedang bersama panglima dan seorang anak laki-laki berumur 15 tahun. Pada waktu gubernur jendral belanda. Waktu bupati sumedang pangeran surya aria atmaja Untuk merawa cut nyak dien pangeran surya atmaja menyerahkan cut nyak dien ke K.H Sanusi. Pada waktu itu rumahnya kecil. Setelah satu tahun merawat 1 tahun K.H Sanusi meninggal pada tahun 1967 dan dimakamkan di gunung puyuh sumedang. Kemudian cut nyak dien diurus oleh anak K.H sanusi yaitu H.Husna. semua kepentingan cut nyak dien sangat diperhatikan pangeran aria suriiatmaja. waloupun mata cut nyak dien tidak bias melihat tapi cut nyak dien bisa mengajarkan ibu-ibu mengaji, maka cut nyak dien di beri julukan ibu perbu/ ibu ratu masyarakat. Cut nyak dien sangat dekat dengan siti khodijah (anak dari H. Husna). Pada tahun 1967 siti khodijah meninggal dan dimakamkan di gunung puyuh. Setelah cut nyak dien meninggal 1908 teuku nana tetap tinggal di sumedang. Dan menikah dengan orang cipada bernama iyoh dan mempunyai tiga orang anak 1. Maskun 2. Ninih 3. Sahria. Dan pada tahun 1930 teuku nana, istri dan anaknya pulang ke aceh dan tidak kembali. Rumah bekas cut nyak dien beukuran 12 x14 m. tinggi 1m , kamar tidurnya 3 x 5m, ranjangnya berukuran 2 x 2m, Kemudian pada tahun 1962 Rd oemar Sumantri, anak siti khodijah member ijin untuk upacara sederhana mengenang jasa cut nyak dien pada tahun 1972 makam cut nyak dien direnovasi oleh bustanil arifin. Pada tahun 2008 berdirilah KAMAS( keluarga masyarakat aceh) Ir rusdi abdul thalib sebagai ketuanya dan kerjasama dengan pemerintah daerah sumedang. Bila ingin mengetahui lebih lanjut sejarah CUT Nyak DIEN datang saja ke makam gunung puyuh, karena disana terdapat makam CUT Nyak DIEN, kemudian tanyakan pada juru kuncinya.

29. Apa kesimpulan dari cerita cut nyak dien


Dalam membuat tulisan bahasa inggris mengenai ulasan tentang biografi atau sejarah hidup seseorang maka jenis teks yang kita gunakan adalah recount teks. Mari kita simak pembahasan singkat mengenai recount text beserta kesimpulan dari cerita hidup cut nyak dien.

Pembahasan

Recount text adalah teks yang menulis tentang suatu kejadian atau peristiwa yang sudah terjadi. Recount text ini menceritakan kejadian yang benar-benar terjadi, seperti pemngalaman pribadi, sejarah atau biografi. Tenses yang harus kita gunakan adalah past tense.

sekarang mari kita tulis sedikit ulasan tentang Cut Nyak Dien.

Cut Nyak Dien is a national hero from Aceh, Indonesia. She was a brave and strong-hearted woman who fought against Dutch colonialism. Cut Nyak Dien and Her husband, Teungku Umar had a war strategy by pretending to be in The Dutch's side to deceive them. Once The Dutch knew that Cut Nyak Dien betrayed them, they hunted her and her husband. Her husband finally passed away during the war in Meulaboh. She struggled herself since that until she was captured and abandoned in Sumedang Jawa Barat.

The lesson we can learn from Cut Nyak Dien is whoever you are if you have a strong will to protect something you love, do it and struggle for it no matter what. --- Bagian ini kita bisa menggunakan tenses simple present karena bersifat komunikatif.

(Cut Nyak Dien adalah seorang pahlawan nasional dari Aceh, Indonesia. Beliau adalah wanita pemberani dan gigih yang melawan kolonial Belanda. Cut Nyak Dien dan suaminya, Teungku Umar mempunyai taktik perang dengan berpura-pura ada di pihak Belanda untuk mnegelabuhi mereka. Ketika Belanda mengetahui bahwa Cut Nyak dien menhianati mereka, Belanda memburu beliau dan suaminya. Suaminya akhirnya meninggal di dalam perang di Meulaboh. Cut Nyak Dien kemudian berjuangsendirian sampai pada akhirnya beliau ditangkap dan di asingkan ke Sumedang, Jawa Barat.

Pelajaran yang bisa kita ambil dari Cut Nyak Dien adalah tidak peduli siapapun dirimu jika kau memiliki kemauan yang keras untuk melindungi sesuatu yang kau cintai, maka lakukan dan berjuanglah demi sesuatu itu apa pun yang terjadi.)

Pelajari lebih lanjut  

Materi tentang recount text https://brainly.co.id/tugas/22628067

Detil Jawaban  

Kelas : IX SMP

Mapel :Bahasa Inggris  

Bab: Reading and telling stories  

Kode: 9.5. 7

Kata Kunci: recount text


30. apa kesimpulan dari cerita CUT NYAK DIEN ? tolong dijawab ya kak , butuh bantuannya


Penjelasan:

Cut nyak dien adalah seorang sosok pahlawan wanita dari aceh barat yang mendapat julukan srikandi Indonesia. Cut nyak dien anak dari teuku nan setia. Sedangkan ibunya anak bangsawan dari lampar. Kakaknya bernama teuku rakyat. Cut nyak dien dilahirkan tahun 1848. MELETUSNYA ERANG ACEH MULAI TANGGAL 4 JUNI 1873 Suami cut nyak dien yang pertama adalah teuku Ibrahim  dari lamnga, anak dari teuku abas. Dan dikarunia anak perempuan kemudian di beri nama cut gambang. Suami cut nyak dien ditembak oleh belanda. Cut nyak dien menikah lagi dengan panglima perangnya bernama teuku umar. Teuku umar juga tertembak belanda pada tanggal 11 februari 1899 di ujung kala malaboh. Pada tanggal 6 november 1905 cut nyak dien tertangkap oleh belanda. Pada saat itu mata cut nyak dien dalam keadaan tidak bias melihat (buta). Pada tanggal 11 desember 1906 dibuang ke seumedang bersama panglima dan seorang anak laki-laki berumur 15 tahun. Pada waktu gubernur jendral belanda. Waktu bupati sumedang pangeran surya aria atmaja Untuk merawa cut nyak dien pangeran surya atmaja menyerahkan cut nyak dien ke K.H Sanusi. Pada waktu itu rumahnya kecil. Setelah satu tahun merawat 1 tahun K.H Sanusi meninggal pada tahun 1967 dan dimakamkan di gunung puyuh sumedang. Kemudian cut nyak dien diurus oleh anak K.H sanusi yaitu H.Husna. semua kepentingan cut nyak dien sangat diperhatikan pangeran aria suriiatmaja. waloupun mata cut nyak dien tidak bias melihat tapi cut nyak dien bisa mengajarkan ibu-ibu mengaji, maka cut nyak dien di beri julukan ibu perbu/ ibu ratu masyarakat. Cut nyak dien sangat dekat dengan siti khodijah (anak dari H. Husna). Pada tahun 1967 siti khodijah meninggal dan dimakamkan di gunung puyuh. Setelah cut nyak dien meninggal 1908 teuku nana tetap tinggal di sumedang. Dan menikah dengan orang cipada bernama iyoh dan mempunyai tiga orang anak 1.     Maskun 2.     Ninih 3.     Sahria. Dan pada tahun 1930 teuku nana, istri dan anaknya pulang ke aceh dan tidak kembali. Rumah bekas cut nyak dien beukuran 12 x14 m. tinggi 1m , kamar tidurnya 3 x 5m,  ranjangnya berukuran 2 x 2m, Kemudian pada tahun 1962 Rd oemar Sumantri, anak siti khodijah member ijin untuk upacara sederhana mengenang jasa cut nyak dien pada tahun 1972 makam cut nyak dien direnovasi oleh bustanil arifin. Pada tahun 2008 berdirilah KAMAS( keluarga masyarakat aceh) Ir rusdi abdul thalib sebagai ketuanya dan kerjasama dengan pemerintah daerah sumedang. Bila ingin mengetahui lebih lanjut sejarah CUT NJA DIEN dating saja ke makam gunung puyuh, karena disana terdapat makam CUT NJA DIEN, kemudian tanyakan pada juru kuncinya


31. cut nyak dien dan hal yang diketahui? nama aslinya cut nyak dien


nama aslinya Cut Dien

^^

32. cerita cut nyak dien dalam perjuangan ancaman disintegrasi bangsa


Perjuangan Cut Nyak Dien - Pahlawan Wanita AcehPerjuangan Cut Nyak Dien melawan Belanda dan mengusir pemerintah kolonial Belanda dari Tanah Rencong begitu gigih dan tak kenal menyerah. Perjuangan Cut Nyak Dien semakin membuat pemerintah kolonial Belanda kewalahan menghadapinya. Taktik berperangnya memang begitu cerdik. Seorang perempuan yang begitu cerdas, berani, dan penuh kecintaan terhadap Bumi Pertiwi.Kota Aceh adalah salah satu kota yang memiliki banyak sejarah. Salah satu peninggalan sejarahnya adalah Mesjid Baiturrahman. Inilah ikon Aceh, yang menjadi kebanggaan masyarakat Serambi Mekkah, yakni Masjid Baiturrahman.Masjid megah ini selain untuk beribadah umat Islam, masjid ini merupakan bukti dokumentasi konkret tentang awal masuknya Islam ke Aceh yang dibawa oleh pedagang Gujarat. Masjid Baiturrahman menegaskan pula bahwa Aceh itu sebagai Serambi Mekkahnya Indonesia.Masjid ini dibangun pada abad 17, di masa era kesultanan Iskandar Muda. Awalnya, masjid ini adalah masjid kesultanan, tapi seiring meluasnya Islam di Aceh, masjid ini dibuka untuk masyarakat umum. Masjid ini sudah mengalami beberapa perluasan dan renovasi, termasuk menjadi saksi sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, termasuk perjuangan seorang Cut Nyak Dien.Perjuangan Cut Nyak DienBeliau lahir di Lampadang, Aceh, pada 1850. Ayah dan suaminya merupakan pejuang kemerdekaan. Ketika Belanda menduduki tanah kelahirannya, beliau mengungsi dan berpisah dengan ayah dan suaminya. Perpisahan ini menjadi akhir pertemuan beliau dengan suami tercintanya. Teuku Ibrahim Lamnga, suaminya, gugur dalam pertempuran dengan Belanda di Gletarum, Juni 1878.Cut Nyak Dien tidak menerima penghinaan yang dilakukan pemerintah kolonial Belanda yang pada awalnya menyerang Aceh dan membinasakan tempat ibadah. Kemarahannya terhadap Belanda semakin menjadi saat suami pertamanya, Teuku Cek Ibrahim Lamnga, gugur dalam perang.Selang 2 tahun setelah kematian suaminya, beliau menikah lagi dengan salah seorang pejuang hebat bernama Teuku Umar. Cut Nyak Dien dilamar pejuang Aceh bernama Teuku Umar. Bersama suami keduanya ini, Cut Nyak Dien semakin bersemangat untuk mengusir penjajah Belanda. Guna mempertahankan wilayah dan kemerdekaan, Cut Nyak Dien tak gentar maju berperang melawan Belanda yang memiliki persenjataan canggih.Namun sayang, kisah tragis yang pernah dialaminya kembali terulang. Teuku Umar gugur dalam pertempuran di Meulaboh pada 11 Februari 1899. Setelah suaminya Teuku Umar meninggal, Cut Nyak Dien meneruskan perjuangannya sendirian. Namun, ia tak gusar. Tak kalah mental meski ditinggal suami tercinta yang gugur di medan perang. Cut Nyak Dien terus melakukan gempuran terhadap markas-markas Belanda bersama para pengikutnya.Cut Nyak Dien menjadi orang yang paling dicari oleh Belanda untuk dibunuh karena perjuangannya mengancam keberadaan dan kelangsungan pemerintah kolonial Belanda di bumi Serambi Mekkah. Namun, perjuangan Cut Nyak Dien dikhianati oleh anak buahnya, Pang Lot, yang memberi tahu Belanda tempat persembunyian Cut Nyak Dien.Cut Nyak Dien yang ketika itu telah tua dan buta karena matanya mengalami kerabunan akut, tidak bisa menghindar lebih jauh dari serangan Belanda yang tiba-tiba. Ia akhirnya ditangkap dan dibawa ke Banda Aceh. Kemudian, diasingkan ke Sumedang, Jawa Barat. Perjuangan Cut Nyak Dien mesti terhenti karena ia ditahan di Sumedang.Di dalam tahanan, ia dijuluki sebagai Ibu Perbu sebab Cut Nyak Dien begitu paham dengan ajaran agama. Seorang ulama bernama Ilyas yang juga ditahan memberinya julukan tersebut.Pada 6 November 1906, perjuangan Cut Nyak Dien benar-benar berakhir dengan kepulangannya kepada Sang Pencipta. Ia dimakamkan di Sumedang dan makamnya baru ditemukan pada 1959 atas perintah gubernur Aceh bernama Ali Hasan.Pencarian makan Cut Nyak Dien berdasarkan atas data yang ditemukan di Belanda. Berkat semangat pantang menyerahnya, beliau dinobatkan sebagai pahlawan nasional dengan SK Presiden RI No. 106 Tahun 1964 pada tanggal 2 Mei 1964.Perjuangan Cut Nyak Dien dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia, menginspirasi sutradara Eros Djarot untuk mengabadikannya dalam sebuah film pada 1988. Christine Hakim didaulat menjadi aktor yang memerankan Cut Nyak Dien. Film Tjoet Nja' Dhien mendapat penghargaan Piala Citra sebagai kategori film terbaik dan film ini menjadi film pertama produksi Indonesia yang diputar di Festival Film Cannes.Perjuangan Cut Nyak Dien tak berhenti dengan kematiannya.

33. Ceritakan sejarah Cut Nyak Dien?


cut nyak dien adalah pahlawan yang berasal dari aceh .maaf kalo salah

34. Cara membuat puisi lirik tentang Pahlawan yang bernama Cut Nyak Dien


Jawaban:

mengetahui tentang hidup cut nyak dien lalu ringkaslah menjadi sebuah puisi yg memiliki makna tertentu


35. Apa makna dari teks cerita sejaran cut nyak dien ?


menutut saya cerita cut nyak dien bermakna sebuah perjuangan atau keberania tidak hanya dimiliki seorang laki²,perempuan pun juga punya keberanian. Pada cerita ini juga ada makna saling percaya.Makna menurut saya:
Perempuan itu tidak selalu lemah. terkadang ada saat di mana ia lebih kuat dari laki laki

36. contoh puisi cut nyak dien



D Kemalawati

kepada siapa kumohon
agar menandumu turun dari gunung puyuh
kembali ke rumahmu lampadang
andai untuk itu aku menjadi pang laot
tikam saja rencong didadaku
mati lebih berarti
dari pada dirimu terlunta selamanya

37. Identifikasi kan lah nilai sosial budaya dari cerita cut nyak Dien minimal 10


•Cinta tanah air Indonesia
•Rela berkorban sampai titik darah terakhir
•Tegas
•berwibawa
•berjiwa kepemimpinan

38. Apa yang kamu ketahui tentang Cut Nyak Dien? ceritakan!


Cut Nyak Dien adalah seorang pahlawan wanita yang gagah dan berasal dari AcehBeliau adalh seorang pahlawan nasional dari aceh yang berjuang melawan belanda pada masa perang aceh

39. contoh puisi tentang cut nyak dien


cut nyak dien..
engkaulah pahlawan kami..
yng mendatangkan sinar dalam kegelapan di negara kami...
bagai obor yng tk pernah padam..
engkau tak kenal lelah..
jasamu akan terus ku ingat di dalam benakku..
berkat mu juga negara ini merdeka
terimakasih cut nyak dien.. digoogle ada juga tinggal pilih ajh

40. SEBUTKAN 4 NILAI ADAT BERSERTA BUKTINYA DARI CERITA CUT NYAK DIEN ​


Nilai Adat Dari Cut Nyak Dien > <

~ Rela berkorban demi negara    

~ Bersikap pantang menyerah

~ Berani melawan penjajah yang menyerang

~ Tegak terhadap pendirian

~ Bersikap sabar

:)  maaf ya kalo salah dikit atau kurang lengaapterimakasih

Video Terkait

Kategori b_indonesia