puisi bahasa inggris tentang guru atau pahlawan.puisi nya boleh pendek atau panjang
1. puisi bahasa inggris tentang guru atau pahlawan.puisi nya boleh pendek atau panjang
Dear My Beloved Teacher
Thou are my lantern in the darkness
Thou are my cool dew, in dryness
Thou are my guide, in blindness
Thou are my friend in loneliness
Thou give us answer to our problems
Thou give us hope of our despairs
Thou give us the direction of our loss
Thou give us the beauty in the silences
Thou battled for the sake of our goodness
Thou create an educated man
Thou are fighting against poverty
Thou pinned the nation’s hopes on our shoulders
Thou are the rainbow in the storm
Like a warrior in the middle of the fight
Thou are the rain in the Gobi Desert
Like a ray of hope in the midst of uncertainty
Oh my teacher…
Thou are a true hero
Thou are the one who always we wait for
Oh, we will not be able to pay your kindness till death come
Artinya:
Untuk Guruku TerkasihEngkaulah adalah lenteraku, di dalam kegelapan
Engkaulah adalah embun penyejukku, di dalam kekeringan
Engkau adalah penuntunku, di dalam kebutaan
Engkau adalah temanku di dalam kesendirian
Engkau beri kami jawaban dari masalah kami
Engkau beri kami harapan dari keputusasaan kami
Engkau berikan kami arah dari kesesataan
Engkau beri kami keindahan dalam kesunyiaan
Engkau berjuang memerangi demi kebaikan kami
Engkau menciptakan insan yang berpendidikan
Engkau berjuang memerangi kemiskinan
Engkau menggantungkan harapan bangsa di pundak kami
Engkaulah pelangi di tengah badai
bagaikan pejuang di tengah pertarungan
Engkaulah hujan di gurun gobi
bagaikan secercah harapan di tengah ketidak pastian
Oh guruku…
Engkau adalah pahlawan sejati
Engkau adalah seseorang yang selalu kami nanti
Jasamu tak akan dapat kubalas sampai mati
2. 1. Analisislah butir-butir penting dalam teks negosiasi W.S. (gunakan tabel kutipan dan paragrafnya)Dr. Willibrordus Surendra Broto Rendra, S.S., M.A. (lahir di Solo, Hindia Belanda, 7 November 1935 – meninggal di Depok, Jawa Barat, 6 Agustus 2009 pada umur 73 tahun) atau dikenal sebagai W.S. Rendra adalah sastrawan berkebangsaan Indonesia. Sejak muda, dia menulis puisi, skenario drama, cerpen, dan esai sastra di berbagai media massa. Pernah mengenyam pendidikan di Universitas Gajah Mada, dan dari perguruan tinggi itu pulalah dia menerima gelar Doktor Honoris Causa. Penyair yang kerap dijuluki sebagai "Burung Merak, ini, tahun 1967 mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta. Melalui Bengkel Teater itu, Rendra melahirkan banyak seniman antara lain Sitok Srengenge, Radhar Panca Dahana, Adi Kurdi, dan lain-lain. Ketika kelompok teaternya kocar-kacir karena tekanan politik, ia memindahkan Bengkel Teater di Depok, Oktober 1985.Rendra adalah anak dari pasangan R. Cyprianus Sugeng Brotoatmodjo dan Raden Ayu Catharina Ismadillah. Ayahnya adalah seorang guru bahasa Indonesia dan bahasa Jawa pada sekolah Katolik, Solo, di samping sebagai dramawan tradisional; sedangkan ibunya adalah penari serimpi di Keraton Surakarta Hadiningrat. Masa kecil hingga remaja Rendra dihabiskannya di kota kelahirannya.W.S. Rendra bersekolah di TK Marsudirini, Yayasan Kanisius. SD sampai SMA Katolik, SMA Pangudi Luhur Santo Yosef, Solo (tamat pada tahun 1955). Ketika kuliah ia mengambil Jurusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra dan Kebudayaan, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Mendapat beasiswa American Academy of Dramatical Art (1964 - 1967).Bakat sastra Rendra sudah mulai terlihat ketika ia duduk di bangku SMP. Saat itu ia sudah mulai menunjukkan kemampuannya dengan menulis puisi, cerita pendek, dan drama untuk berbagai kegiatan sekolahnya. Bukan hanya menulis, ternyata ia juga piawai di atas panggung. Ia mementaskan beberapa dramanya, dan terutama tampil sebagai pembaca puisi yang sangat berbakat. Karya-karya Rendra tidak hanya terkenal di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Banyak karyanya yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa asing, di antaranya bahasa Inggris, Belanda, Jerman, Jepang, dan India.Pada tahun 1967, sepulang dari Amerika Serikat, ia mendirikan Bengkel Teater yang sangat terkenal di Indonesia dan memberi suasana baru dalam kehidupan teater di tanah air. Namun sejak 1977 ia mendapat kesulitan untuk tampil di muka publik baik untuk mempertunjukkan karya dramanya maupun membacakan puisinya. Kelompok teaternya pun tak pelak sukar bertahan. Untuk menanggulangi ekonominya Rendra hijrah ke Jakarta, lalu pindah ke Depok. Pada 1985, Rendra mendirikan Bengkel Teater Rendra yang masih berdiri sampai sekarang dan menjadi basis bagi kegiatan keseniannyaBaru pada usia 24 tahun, ia menemukan cinta pertama pada diri Sunarti Suwandi. Dari wanita yang dinikahinya pada 31 Maret 1959 itu, Rendra mendapat lima anak: Theodorus Setya Nugraha, Andreas Wahyu Wahyana, Daniel Seta, Samuel Musa, dan Clara Sinta. Romantisme percintaan mereka memberi inspirasi Rendra sehingga lahir beberapa puisi yang kemudian diterbitkan dalam satu buku Empat Kumpulan Sajak.Pada tahun 1971, Raden Ayu Sitoresmi Prabuningrat ditemani oleh kakaknya R. A. Laksmi Prabuningrat, keduanya adalah putri darah biru Keraton Yogyakarta mengutarakan keinginannya untuk menjadi murid Rendra dan bergabung dengan Bengkel Teater. Tak lama kemudian Rendra melamar Sito untuk menjadi istri kedua, dan Sito menerimanya. Peristiwa itu, tak pelak lagi, mengundang berbagai komentar sinis seperti mengenai masuknya Rendra menjadi Islam hanya untuk poligami. Tapi alasan yang lebih prinsipil bagi Rendra, karena Islam bisa menjawab persoalan pokok yang terus menghantuinya selama ini, yakni kemerdekaan individual sepenuhnya. Saya bisa langsung beribadah kepada Allah tanpa memerlukan pertolongan orang lain. Sehingga saya merasa hak individu saya dihargai, katanya sambil mengutip ayat Quran, yang menyatakan bahwa Allah lebih dekat dari urat leher seseorang. Dari Sitoresmi, ia mendapatkan empat anak: Yonas Salya, Sarah Drupadi, Naomi Srikandi, dan Rachel Saraswati.Sang Burung Merak kembali mengibaskan keindahan sayapnya dengan mempersunting Ken Zuraida, istri ke-3 yang memberinya dua anak, yaitu Isaias Sadewa dan Maryam Supraba. Tapi pernikahan itu harus dibayar mahal karena tak lama sesudah kelahiran Maryam, Rendra diceraikan Sitoresmi pada 1979, dan Sunarti pada tahun 1981.Sejak tahun 1977 ketika ia sedang menyelesaikan film garapan Sjumanjaya, Yang Muda Yang Bercinta ia dicekal pemerintah Orde Baru. Semua penampilan di muka publik dilarang. Ia menerbitkan buku drama untuk remaja berjudul Seni Drama untuk Remaja dengan nama Wahyu Sulaiman. Tetapi di dalam berkarya ia menyederhanakan namanya menjadi Rendra saja sejak 1975.
Butir-butir penting dalam teks negosiasi W.S sebagai berikut:
(Terlampir)
Jika kita amati dari cerita di atas, kita bisa memahami kondisi di kala itu. Sastra dan karya yang dibatasi dan kemudian keinginan W.S Rendra untuk menikah kembali membawa dampak yang cukup besar bagi kehidupannya. Pada usianya yang sudah renta ia masih memproduksi film. Sayangnya film tersebut harus di cekal ketika masa Orde Baru hingga akhirnya seluruh penampilan di muka publik di larang untuk muncul secara umum.
Penjelasan:Cerita inspiratif adalah cerita yang biasanya didapatkan dari kisah hidup dan peristiwa yang pernah dialami oleh orang lain di masa lalu kemudian cerita itu dikembangkan dan memiliki makna bagi orang lain yang membacanya. Cerita inspiratif bisa membawa dampak positif bagi orang lain, karena cerita inspiratif membawa semangat dan meningkatkan motivasi hidup.
Pelajari lebih lanjut:Pelajari lebih lanjut materi tentang cerita inspiratif, pada:
brainly.co.id/tugas/29323137
#BelajarBersamaBrainly